Tes-Tes IQ

Intelegensi adalah keterampilan pemecahan masalah dan kemampuan untuk emnyesuaikan diri dari pengalaman hidup sehari-hari.

Pada tahun 1940, kementerian Pendidikan Prancis meminta Psikolog Alfred Binet untuk membuat suatu metode yang dapat menentukan siswa mana yang tidak akan mendapat pendidikan di kelas reguler. Binet dan Theophile Simon, mengembangkan sebuah tes kecerdasan untuk memenuhi permintaan ini, tes ini dibuat dalam bentuk skala yang berisikan 30 pertanyaan yang meliputi kemampuan seseorang untuk menyentuh hidung atau telinganya hingga kemampuan untuk menggambar desain dari ingatan yang mendefinisikan konsep-konsep abstrak.

Binet mengembangankan konsep usia mental (mental age-MA) yang merupakan tingkat perkembangan mental seseorang dibandingkan dengan orang lain. Usia mental (MA) ini berkaitan dengan usia kronologis (chronological age-CA) yang merupakan usia seseorang berdasarkan hari kelahirannya. 

Istilah Intelligence quotient (IQ) pertama kali muncul pada tahun 1912 oleh William Stern. IQ merupakan pembagian antara usia mental seseorang dengan usia kronologis yang dikalikan 100

IQ = (MA/CA) x 100                                                       

Bila usia mental = usia kronologis IQnya 100 (rata-rata)
Bila usia mental > usia kronologis
IQnya lebih dari 100
Bila usia mental < usia kronologis
IQnya kurang dari 100

Tes Binet telah mengalami beberapa revisi sampai ia memasukkan kemajuan-kemajuan dalam pemahaman tentang kecerdasan dan pengukuran kecerdasan. Banyak dari revisi ini dilakukan oleh Lewis Terman yang menerapkan konsepi IQ milik Stern pada tes tersebut, mengembangkan serangkaian norma, dan menyediakan intruksi mendetail untuk setiap masalah dalam tes tersebut.

Edisi ke empat tes Stanford-Binet dipublikasikan pada tahun 1985. Salah satu penambahan yang penting dalam versi ini adalah analisis respons individual dari segi empat fungsi ; penalaran verbal, penalaran kuantitatif, penalaran visual abstrak dan memori jangka pendek. Tes Stanford-Binet masih menjadi salah satu tes yang paling banyak digunakan untuk menilai intelegensi murid.

Tes lain yang banyak digunakan juga adalah skala wechsler yang dikembangkan oleh David Wechsler, untuk anak usia 4 tahun hingga 6,5 tahun, untuk anak usia dari 6 tahun hingga 16 tahun dan untuk dewasa. Tidak hanya menghasilkan IQ secara keseluruhan, skala wechsler juga dapat menghasilkan IQ verbal yang didasarkan pada 6 subskala dan IQ kinerja didasarkan pada 5 subskala.

Sumber
: Santrock., J.W. 2008. Psikologi Pendidikan (edisi kedua). Jakarta: Prenada Media
: King, Laura A. 2010. Psikologi Umum Sebuah Pandangan Apresiatif. Jakarta: Salemba Humanika
Share:

0 Comments:

Posting Komentar