TEORI STRES

A.        STRES

Konsep tentang stres merupakan suatu konsep yang sulit dipahami. Ibaratnya, semua orang tahu makna dari konsep ini, tetapi tidak akan ada orang yang bisa mendefinisikannya dengan cara yang sama (Rice, 1992). Dengan melihat sejarah konsep ini, kita juga akan tahu bahwa memahami dan mendefinisikan konsep stres telah menimbulkan kebingungan, kerumitan, bahkan permasalahan, sehingga dalam perkembangannya, para peneliti mengkonsepkan istilah stres ke dalam tiga cara, yaitu stres sebagai stimulus, stres sebagai respon dan stres sebagai penilaian individu mengenai dirinya dan lingkungan (DiMatteo, 1990).

Stres diartikan sebagai suatu stimulus (dapat diartikan sebagai stressor) yang memunculkan perasaan tegang. Stressor bisa berupa peristiwa-peristiwa yang menggemparkan seperti bencana alam, perubahan hidup yang signifikan, konflik, situasi yang mengganggu, dan kondisi lingkungan atau tempat tinggal (Lahey, 2010). Selanjutnya, stres sebagai repon merupakan suatu proses yang melibatkan interaksi antara seseorang dengan lingkungannya (Lazarus & Folkman, dalam DiMatteo, 1990).

Tingkatan stres yang dirasakan oleh individu ketika merespon peristiwa-peristiwa dalam lingkungannya tergantung besarnya kecocokan antara aspek-aspek dalam diri individu dengan aspek-aspek yang ada dalam lingkungan. Individu secara aktif akan menentukan dampak sebuah stressor pada pemikiran, perasaan, dan perilakunya. Pandangan ini berpendapat bahwa lingkungan yang stressful akan mengganggu fungsi fisik, keseimbangan psikologis, dan hubungan individu dengan oranglain.

Pandangan ke tiga menyatakan bahwa apa yang individu pikirkan tentang tuntutan (demand) dalam situasi dan apa yang ia pikirkan tentang kemampuan dan sumber daya (resource) yang ia miliki untuk menerima tuntutan tersebut adalah hal yang sangat penting  (Lazarus & Folkman, dalam DiMatteo, 1990). Jika individu percaya bahwa tuntutan dalam lingkungan sosial dan fisik melebihi kemampuan dan sumber daya yang ia miliki, individu tersebut akan mengalami stres. Sebaliknya, jika lingkungan tidak banyak memberikan tuntutan pada individu, maka hanya sedikit stres bahkan tidak ada stres yang akan dialami individu.

B.        PENANGANAN STRES (COPING STRESS)

1.         Pengertian Penanganan Stres (Coping Stress)

          Penanganan (coping) adalah suatu istilah yang populer digunakan. Orang-orang banyak berbicara tentang usaha mereka untuk menangani permasalahan yang mereka hadapi, di waktu lain, mereka mungkin mengatakan bahwa mereka tidak bisa menangani permasalahan yang lainnya (DiMatteo, 1990). Dalam perspektif psikologi, definisi coping yang paling umum dipakai, dikemukakan oleh Lazarus dan Folkman (1984), yang mendefinisikan coping sebagai “constantly changing cognitive and behavioral efforts to manage specific external and/or internal demands that are appraised as taxing or exceeding the resources of the person”. Definisi tersebut dapat diartikan sebagai usaha kognitif dan perilaku yang secara konstan berubah untuk mengelola tuntutan ekternal dan internal tertentu yang dinilai sebagai pengganggu dan melebihi sumber daya yang dimiliki seseorang.

Tokoh lain mendefinisikan coping sebagai proses yang digunakan seseorang untuk menangani tuntutan yang menimbulkan stres (Atkinson, 1993). Coping juga diartikan sebagai upaya seseorang dalam mengatasi masalah dan menangani emosi yang umumnya negatif (Davidson, Neale, & Kring, 2006). Menurut Dalton, Elias, & Wandersman (2007), coping adalah respon atau strategi yang digunakan seseorang untuk mengurangi stres. Selanjutnya Lahey (2010), menggambarkan coping sebagai usaha yang dilakukan individu untuk menangani sumber stres dan usaha untuk mengontrol reaksi mereka terhadap sumber stres tersebut.

Secara teknis, coping didefinisikan sebagai segala usaha yang dilakukan individu untuk menangani tuntutan dalam situasi yang stressful. Ketika individu sedang berusaha untuk coping, ia akan mencoba untuk menghadapi kesenjangan antara tuntutan dari situasi stressful dengan  kemampuan mereka untuk mengatasi tuntutan tersebut (Coyne & Holroyd, dalam Rice, 1992). Idealnya, individu akan memfokuskan usaha mereka untuk memperbaiki permasalahan yang dihadapi, tetapi untuk menghadapi kesenjangan antara tuntutan situasi dan kemampuan mereka sendiri, mereka terkadang juga melarikan diri atau menghindari situasi yang mereka anggap mengancam atau bisa saja mereka secara pasif menerima situasi tersebut (DiMatteo, 1990).

            Lalu, apa sebenarnya yang menjadi penentu utama respon coping yang dilakukan ketika menghadapi situasi yang penuh tekanan? Menurut pendekatan disposisional, faktor yang ada dalam diri individulah yang mendasari pilihan coping, dan faktor ini juga yang membuat individu cenderung menggunakan gaya coping yang relatif sama ketika dihadapkan dengan permasalahan dan situasi yang menekan. Menurut Dalton dkk. (2007), faktor ini meliputi faktor genetik dan biologis, trait kepribadian, kondisi kesehatan individu dan pengalaman hidup yang terdahulu. Sedangkan pandangan contekstual mengasumsikan bahwa faktor situasi atau lingkunganlah yang membentuk pilihan coping individu. Faktor ini meliputi tren ekonomi, tekanan sosial dan politik, dinamika keluarga, tradisi budaya, dan ancaman lingkungan.

Menurut DiMatteo (1990), coping merupakan proses yang dinamis. Berbagai macam strategi coping mungkin telah dilakukan oleh individu dan umpan balik (feedback) tentang keberhasilan pada suatu tipe coping akan memacu seseorang untuk mencoba lagi tipe coping tersebut. Sedangkan jika gagal, disisi sebaliknya, akan membawa individu untuk mengganti dengan tipe coping yang lain. Individu secara berkelanjutan akan menilai lingkungan dan kemampuannya untuk melakukan suatu coping. Sejalan dengan DiMatteo, Dalton dkk. (2007) menyatakan bahwa coping juga merupakan proses yang dinamis, yang dapat berubah setiap waktu, tergantung pada tuntutan situasi, ketersedian sumber daya dan penilaian yang terus menerus.

Dalam literatur-literatur ilmiah, berbagai konsep mengenai coping pun telah banyak dikembangakan. Salah satunya konsep coping yang dikembangankan berdasarkan fungsinya. Teori ini dikembangkan oleh Richard Lazarus dan koleganya (1984), ia mengatakan bahwa coping menyajikan dua fungsi utama, yaitu untuk bertindak secara langsung terhadap penyebab stres atau untuk mengontrol respon emosi yang ditimbulkan dari penyebab stres tersebut. fungsi coping ini dikenal dengan Problem-focused coping dan Emotion-focused coping.

Berdasarkan kategori fungsi coping tersebut, Moos (1995) mengemukakan konsep coping yang multidimensional yang didasarkan pada dua sistem klasifikasi yakni orientasi coping dan metode coping. Orientasi coping terdiri dari dua tipe yaitu Problem-focused yang ia namakan dengan Approach coping dan Emotion-focused yang ia namakan dengan Avoidance coping. Metode coping juga terdiri dari dua kategori, yaitu kognitif yang merupakan proses mental di dalam diri untuk menangani stres dan perilaku yang merupakan respon eksternal. Lebih lanjut konsep Approach-oriented dan Avoidance-oriented coping ini yang akan dibahas dalam penelitian ini.

2.         Strategi Coping Stress

            Moos (1993) mengklasifikasikan strategi coping ke dalam dua kategori yaitu Approach-oriented dan Avoidance-oriented. Approach-oriented mengacu pada strategi-strategi baik kognitif dan perilaku yang dilakukan untuk memahami penyebab stres dan berusaha untuk menghadapi penyebab stres tersebut dengan cara menghadapinya secara langsung. Sedangkan Avoidance-oriented mengacu pada strategi kognitif untuk menyangkal atau meminimalisir penyebab stres dan stretegi perilaku untuk menarik diri atau menghindar dari penyebab stres tersebut.

Pada dasarnya, tidak ada coping tertentu yang dikatakan paling efektif untuk menangani stres. Setiap coping tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Approach Coping sangat baik digunakan apabila seseorang memfokuskan diri pada informasi yang hadir di situasinya dan mengambil tindakan untuk mengurangi dan mengatasi sumber stres. Orang-orang yang menghadapi situasi yang menekan dan mengancam dirinya dengan menggunakan Approach Coping akan melibatkan usaha-usaha kognitif dan perilaku yang dibutuhkan untuk menghadapi ancaman jangka panjang.

            Akan tetapi, apapun itu baik Approach maupun Avoidance, kesuksesan penggunaannya juga bergantung pada seberapa lama (durasi) stressor yang hadir (Taylor, 2009). Bagi orang-orang yang menggunakan Avoidance coping mungkin akan lebih baik dalam menghadapi ancaman jangka pendek (Taylor, 2009). Akan tetapi, jika ancaman terus terulang kembali, penggunaan Avoidance coping ini tidak lagi berhasil. Hal ini dikarenakan orang-orang yang menangani stres dengan Avoidance Coping mungkin tidak melakukan usaha kognitif dan perilaku untuk menghadapi dan mengatasi masalah-masalah jangka panjang (Taylor & Stanton, 2007). Penelitian membuktikan bahwa, pada umumnya Approach Coping diasosiasikan dengan hasil yang baik, seperti menurunnya tingkat stres. Sedangkan Avoidance Coping diasosiasikan dengan dampak psikologis dan kesehatan yang buruk (Zeidner & Endler, 1996).

            Penelitian mengenai coping pun terus dilakukan. Beberapa peneliti menjelaskan penggunaan coping dengan lebih spesifik dan mendalam. Stone dan Neale (dalam Taylor, 2009) mengembangkan alat ukur mengenai penggunaan coping sehari-hari. Studi ini dilakukan untuk melihat perubahan penggunaan coping seseorang dari hari-hari dan pengaruhnya terhadap kesehatan dan psikologis. Kesimpulan dari penelitian ini menyebutkan bahwa orang-orang yang bisa mengganti (shift) strategi coping mereka untuk menghadapi tuntutan-tuntutan situasinya lebih baik dalam menghadapi stres dari pada mereka yang tidak. Artinya adalah, orientasi coping baik Approach maupun Avoidance barangkali berguna lebih baik untuk jenis stressor yang berbeda. Secara keseluruhan, penelitian-penelitian membuktikan bahwa orang-orang yang fleksibel menggunakan orientasi coping, akan menangani stres dengan lebih baik (Cheng, dalam Taylor, 2009).

            Berikut akan dijelaskan mengenai Approach Coping dan Avoidance Coping beserta strategi-strategi yang mengacu pada kedua orientasi tersebut.

a.                  Approach-Oriented Coping

          Approach-Oriented Coping merujuk pada strategi kognitif dan perilaku yang digunakan secara langsung terhadap suatu stressor. Strategi ini meliputi usaha untuk memahami dan merubah cara berpikir tentang permasalahan, penyebab permasalahan dan berusaha untuk menyelesaikan permasalahan tersebut beserta konsekuensinya secara langsung (Moos, 1993). Menurut Moos, terdapat empat strategi yang merupakan Approach-oriented coping yaitu :

1)      Logical Analysis

Logical analysis adalah usaha kognitif yang dirancang untuk memahami dan mempersiapkan seseorang secara mental untuk menangani suatu stressor dan konsekuensi dari stressor tersebut. Mereka yang menggunakan logical analysis akan memikirkan cara-cara tertentu dan cara yang berbeda untuk menerima suatu permasalahan.

2)      Positive Reappraisal

Positive reappraisal adalah usaha kognitif yang bertujuan untuk menyusun kembali permasalahan dalam bentuk yang positif ketika sedang menerima keyataan suatu situasi. Salah satu usaha tersebut seperti berpikir bahwa diri kita lebih baik dari pada oranglain yang mengalami permasalahan yang sama.

3)      Seeking Guidance and Support

Seeking guidance and support merupakan usaha perilaku untuk mencari informasi, panduan atau dukungan untuk menerima stressor. Hal ini bisa dilakukan adalah dengan berbicara kepada teman tentang permasalahan yang dihadapi, meminta saran, atau meminta pertolongan mereka.

4)      Problem Solving

     Problem solving merupakan usaha perilaku untuk menerima secara langsung permasalahan dan memecahkan masalah tersebut. individu yang melakukan pemecahan masalah akan membuat suatu perencanaan-perencanaan tentang perilaku apa yang sebaiknya ia ambil, lalu kemudian menjalankan perencanaan tersebut.

                Avoidance-Oriented Coping

            Avoidance-Oriented Coping merujuk pada strategi yang digunakan untuk pergi menjauh dari sumber tekanan (stressor) untuk melegakan stres dengan mengekspresikan emosi dan mencari sumber kesenangan lain. Strategi ini meliputi usaha kognitif untuk menolak stressor dan usaha perilaku untuk menarik diri dan menghindari stressor tersebut (Moos, 1993). Menurut Moos, terdapat empat strategi yang merupakan Avoidance-oriented coping yaitu

1)      Cognitive Avoidance
Cognitive avoidance merupakan suatu usaha kognitif untuk menghindari berpikir tentang permasalahan dan stressor. Individu yang melakukan Cognitive Avoidance, cenderung berusaha untuk menolak permasalahan secara keseluruhan, tidak mau memikirkan tentang masalah padahal ia ada di situasi tersebut, dan berusaha menolak sumber penyebab permasalahan yang terjadi.

2)      Acceptance or Resignation          
Acceptance or resignation merupakan suatu usaha kognitif untuk merespon masalah dengan menerima dan memasrahkannya, karena berpikir bahwa tidak ada yang bisa dilakukan pada permasalahan tersebut. Mereka berpikir bahwa sudah tidak ada lagi harapan pada situasi yang mereka hadapi.

3)   Seeking Alternative Reward
Seeking alternative reward merupakan usaha perilaku untuk mengurangi dampak stres yang disebabkan oleh permasalahan dengan mencari kepuasan dalam bentuk lain.

4)      Emotional Discharge
Emotional discharge merupakan usaha perilaku untuk menangani tegangan dengan mengekspresikan perasaan yang negatif. Mereka yang melakukan ini akan berteriak dan meluapkan emosi yang ada dalam diri mereka.

3.         Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Coping Stress

            Menurut Taylor (2009), coping stress dipengaruhi oleh sumber daya (resources) yang dimiliki oleh individu. Sumber daya ini berasal dari dalam diri (internal) dan luar diri (eksternal).

a.       Sumber daya internal

1)      Karakteristik Kepribadian

Peneliti telah menunjukkan bahwa karakteristik yang ada dalam masing-masing individu akan memperngaruhi bagaimana cara mereka mengelola peristiwa-peristiwa yang menekan yang dikaitkan dengan penurunan distres dan kesehatan yang lebih baik (Taylor & Stanton, 2007). Karakteristik kepribadian ini bisa berupa keterampilan mengatur diri (self regulation skilss), self esteem, self efficacy, optimism, dan personal control

2)      Usia

Para ilmuan psikologi mengganggap bahwa proses coping akan mengalami perubahan seiring dengan bertambahnya usia, tetapi pendapat ini masih belum terlalu jelas karena minimnya penelitian khususnya dalam studi longitudinal (Aldwin & Brustrom, dalam Sarafindo & Smith, 2011). Sejauh ini, beberapa hasil penelitian mengemukakan bahwa seiring dengan bertambahnya usia, individu akan cenderung mengembangkan dan menggunakan strategi coping yang lebih beragam. Dengan berkembangnya kemampuan kognitif dan kemampuan untuk beradaptasi, individu akan semakin memperhatikan tuntutan hidup yang semakin bertambah sesuai dengan tingkatan usianya (Sarafindo & Smith, 2011).

3)      Jenis Kelamin

Pada dasarnya laki-laki dan perempuan cenderung menggunakan strategi yang berbeda ketika menghadapi suatu permasalahan. Menurut Pilar (2003) dalam penelitiannya yang berjudul gender differencess in stress and coping styles, ia menyatakan bahwa pada umumnya perempuan secara signifikan lebih tinggi dari pada laki-laki dalam menggunakan strategi avoidance coping dan berorientasi pada emosi.

b.      Sumber daya eksternal

1)      Materi

Materi yang dimiliki oleh individu bisa berupa uang, pekerjaan, rumah, makanan, pakaian, transportasi, dan asuransi kesehatan. Lebih spesifik, Gibbs & Montagnino (2002) dalam penelitiannnya pada 30 dari 40 sampel yang diteliti bagaimana status sosial ekonominya, menemukan bahwa rendahnya status sosial ekonomi seseorang diasosiasikan dengan peningkatan distress. Dinyatakan juga bahwa individu yang hidup dalam kemiskinan cenderung memiliki lebih sedikit sumber daya yang tersedia untuk mengurangsi dampak negatif bencana.

2)      Lingkungan Sosial dan Budaya

Lingkungan sosial dan tradisi, ritual, kepercayaan, dan cerita rakyat yang ada dalam suatu budaya akan mempengaruhi individu dalam menilai situasi yang mereka hadapi, bahkan juga mempengaruhi mereka dalam pemilihan coping (Dalton dkk., 2007).

3)      Dukungan Sosial

Dukungan sosial merupakan berbagai dukungan materi dan sosial yang diterima oleh seseorang dari oranglain (Brannon & Feist, 2007). Dukungan sosial ini bisa diberikan oleh orangtua, pasangan, kerabat, teman, dan komunitas sosial.

4)      Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan akan mempengaruhi perkembangan kognitif seseorang, yang mana jika semakin tinggi tingkat pendidikannya, semakin berkembang pulalah kognitifnya, dan ini akan mempengaruhi bagaimana penilaian individu terhadap lingkungannya. (Sarafindo dan Smith, 2011)

    Individu yang memiliki sumber daya yang lebih besar akan memiliki penanganan terhadap stres lebih baik, hal ini dikarenakan sumber daya seperti uang, dukungan dari teman, budaya, dan sumber daya lain akan menyediakan lebih banyak cara untuk menerima situasi tersebut Taylor (2009). Akan tetapi, jika individu dihadapkan dalam situasi menekan dalam waktu yang cukup lama, sumber daya yang ia miliki bisa berkurang, bahkan tidak memadai lagi untuk menghadapi situasi tersebut (DiMatteo, 1990).

Share:

WedPrep • KUA

Pengurusan surat menyurat di KUA sudah kami urus sejak November 2017. Bahahaha ngebet amat yaak

Ini step nya :
RT - RW - Kelurahan - KUA.
karena beda kecamatan, aku dan bgdan urus surat menyurat masing-masing dahulu sampai tahap kelurahan. kalo udah kelar, dokumen kami berdua disatuin terus di bawa ke KUA kecamatan saya.

ini penjelasannya :
1. Urus surat pengantar menikah ke RT lalu ke RW. Nanti kita akan diberikan beberapa dokumen yg harus di isi, yaitu •data diri sendiri,
•surat keterangan dari orang tua, dan •surat pernyataan belum menikah yg harus ditandatangani oleh 2 saksi.
Kelengkapan dokumen :
•foto copy KTP diri sendiri
•foto copy KTP orang tua
•foto copy KTP saksi
•foto copy KK

Fase ini agak ribet haha karena saya bolak balik ke RT dan RW untuk minta tanda tangan dan cap, belum lg kadang RT/RWnya gak di tempat.

2. Kalau udah beres, lanjut ke Kelurahan.
Kelengkapan dokumen :
•Surat pengantar dari RW
•Pas foto 3x4 2L

ini pengurusannya gak lama.
disini kita akan mendapat blanko N1, N2, dan N4 yang sudah diisi oleh kelurahan berdasarkan data dari surat pengantar kita tadi.
gampaang kaaan.

so. kelar di kelurahan. Dokumen saya dan bgdan, saya antarkan ke KUA.

3. KUA
KUA memberikan blanko data diri untuk diisi dan nomor rekening untuk biaya pernikahan yg dilakukan di luar KUA, sebesar Rp. 600.000.

Terus, untuk Pekanbaru sendiri, mensyarati agar calon pengantin mengikuti pelatihan calon pengantin, biasanya dilakukan 2 hari. Diadakan di Mesjid Ar rahman, UIN dan Kantor BP-4 di Parit indah. Setelah pelatihan, kita akan mendapat sertifikat sebagai syarat kelengkapan dokumen di KUA.

Nantinya, Blanko, bukti pembayaran, sertifikat, dan foto 4x6 harus diserahkan kembali ke KUA minimal seminggu sebelum hari H.

Pelatihan calon pengantin akan kami ikuti pada 9 Desember 2017. eaaaaak!

Kami mendaftar di Kantor BP-4, lokasinya di jl. kesadaran - Parit indah. Pelatihan disini diadakan setiap Sabtu, mulai pukul 08.00 - 15.00 WIB.
Kami pilih disini karena pelatihannya cuma 1 hari haha.

Ketika sampai, kita diminta isi folmulir dan membayar biaya sebesar Rp. 250.000/couple

Pematerinya ada 3 orang dengan masing-masing materi mengenai dasar ilmu pernikahan penceraian, menjadi keluarga samawa dan kesehatan.

Selama pelatihan kami banyak diberikan nasihat-nasihat, juga tentang cerita pengalaman pribadi orang-orang dan yang paling seru pas latihan ijab qabul. wahahaha ngakak!

Nah, ini dia sertifikatnyaa!

Share:

WedPrep • Mahar & Seserahan

wah, ternyata isinya masih kosong. maaf ya baru saya tulis setelah 2 tahun menikah hahaha.. 

well, waktu membicarakan seserahan dan mahar kami awalnya memang rada canggung gitu, ujung-ujungnya orang tua yang diskusi. 

Seserahan

jadi, kalau seserahan aku sih mintanya yang aku rasa bener-bener aku butuhin, yaitu : kaus kaki, novel, skincare, baju tidur couple, mukena. 

nah ini yang paling unik, minta novel sherlock holmes. hahaha

kalau vendor seserahan ini bebas pilih aja sih dimana, karna rata-rata sama aja. Sekarang juga beberapa WO, seserahan ini udah include di paketnya. 


Mahar

menentukan mahar ini agak jeng-jeng sih, karna agak malu bilangnya. hahaha. 

dari hasil diskusi, kami pengennya dalam bentuk kalung. beratnya? hmm. 23? 

yep, 23 gram. simply karena jadian tanggal 23, akad nikah juga tanggal 23. 


Share:

WedPrep • Undangan, Buku tamu & Souvenir

Undangan 

Konsep undangan ini juga nyari nya siang malam, mantengin pinterest dan IG terus sih. apalagi kalau liat pinterest, wah asli deh ngiler semua. keren-keren banget designnya, wkwk

akhirnya, kami jalan survey tempat cetak undangan di Jl. Pelajar. dan memutuskan ke Azka Undangan.

konsultasi eh langsung deal-deal wkwk, langsung kami design hari itu juga.




gemes yah gaes. dan isinya memang sesingkat itu haha. di nama juga aku request gak pakai embel-embel gelar. 

nah, ini satu lagi.. undangan online untuk ngundang via media sosial, dibuatin bgdan.


Buku tamu

buku tamu aku custom di main mata studio, buku tamunya dibuatin pop art gitu.

terus dikolom itu diisi dengan nama, alamat dan pesan. 

yap, kami minta tamu undangan untuk menuliskan pesan singkatnya kepada kami. kenang-kenangan sekaligus lucu-lucuan. 



Share:

WedPrep • MUA

Oktober - November 2018

Selain photographer, ini juga menjadi hal yg krusial bagi saya.

Make up Artist.

Jujur aja, saya tidak pernah di make up in heavy gitu, jadi hati-hati banget saya mencari ini. takut salah-salah, jadinya jelek :(

untuk Resepsi, saya pasrahkan make up dari Nuansa indah. Karena resepsi saya malam, mereka bilang make up saya harus bold gitu, gabisa natural. supaya lebih stunning, yaudah saya ikut aja sama yg lebih pro. hahaha.

nah, sedangkan Akad. Saya bergantung pada diri sendiri untuk memutuskan yg terbaik wkwk. Partner saya tetap sama, IG. hahaha. Mulailah mencari-cari, enaknya saat kita stalking IG vendor WO/Photohrapher, mereka langsung menuliskan di caption, vendor2 lain yang terlibat, entah itu gedung, pakaian, hena, juga MUA.

Yowees langsung buka IG MUA nya saja.

Yang paling penting di saya adalah hasil oke, harga oke, harga trial oke.
yeps, saya memang wajibkan diri saya untuk trial duluu 

Pencarian pertama saya di mulai dari :
1. Budi Thama
Ini saya akui yang paling terkenal di Pekanbaru karena hasilnya sumpah flawless bangets. sukaaaak! Tapi survey saya cuma sebatas stalking ig nya saja haha. Bagi yang mungkin sedang mencari, coba deh mampir ke ig nya.

2. Nindya Ezeddin
Ini juga terkenal, hasil make up nya mayoritas bold gitu. tapi kita tetap bisa minta kalau ingin natural. Saya tidak cocok di harga 

3. Adela Haddad
Sama dengan Nindya nih, hasil make up nya pun mayoritas bold, tapi ada juga yg natural. Tergantung permintaan. Menurut penilaian saya, hasil make up nya manglingin, cocok untuk pengantin nantinya. Tapi sayangnya tidak cocok di harga dengan saya :) Adela ini sekitar 1,5x lipat Nindya ya.

4. Oji Astari
Saya tahu ini, karena mbak Oji dalam team Ampictures. Biasanya Oji menangani make up untuk prewedding. Hasilnya saya sukaa, pas tanya2 cocok di harga tapi sayangnya Oji tidak bisa karena kemungkinan lahiran di bulan Februari. Sehat2 ya mbaak :))

5. Ulva
Bagi yang berdomisili di sekitaran UIR, pasti tahu nih. Saya langsung datang ke studio nya. Kalau cocok kan enak, karena studio nya dekat banget dari rumah. Jadi meminimalisir kemungkinan terlambat dll.  Tapi sayang, saya gak cocok dengan harga trial nya 

6. Risma Dian
Setelah bingung sana-sini, akhirnya ketemu yg pas di hati. Atas saran teman saya, dan juga si kaka ini senior SMA saya, saya langsung chat di WA dan ajak ketemu.
Saya suka hasilnya karena tidak manglingi, natural dan flawless. Yeps.
Oh ya, terima kasih kaka karena udah kasih potongan banyaak :) 
Saya deal dengan fasilitas Make up Akad, Trial make up, dan dapat softlens.

so. Make up untuk Akad bereees :))

Make Up Akad by Risma Dian

Make Up Resepsi by Dila Eka





Share:

WedPrep • Photographer

Oktober - November 2018 

Ada dua hal yang menjadi krusial bagi saya, yang saya pikir paling penting dan kudu wajib bagus #halah. hahaa. Disaat yang keluarga saya rempong memikirkan yang lain, saya justru banyak menghabiskan waktu ngubek2 google dan ig mencari wedding photographer.

Bagi saya sih setiap moment itu penting. dan karena pernikahan ini bagi saya sangat penting saya pun ingin setiap moment-nya nanti diabadikan dengan manis. 

concern saya tentunya adalah hasil foto, hasil video, fasilitas yg diberikan, dan apakah available untuk akad & resepsi saya yg beda hari.

Rekomendasinya adalaah !!!
1. Aghesa
Vendor ini bekerja sama dengan Nuansa indah, jadi pas konsultasi di nuansa, saya juga diberikan rincian paketnya Aghesa. Hasil fotonya bagus, yang mana paket yg ditawarkan ada 4 dengan fasilitasnya masing-masing.

2. Ampictures
Kalau ini saya tahu dari bgdan, karna ada temen bgdan disini. Pas stalking ig nya saya suka, hasilnya tajam dan nuansanya agak gelap glamor gitu. Pas tanya ke teman yang pernah pakai jasanya, mereka bilang team nya bagus. Yaudah langsung tanya2 ke ampictures dan sedang proses deal-deal an.

3. Akhmad Maxi
Saya tahu ini karena pernah pakai jasanya untuk foto bareng teman-teman saya. Hasilnya oke poenya! Dengan modal saya yg cuma lipstikan doang, hasil fotonya bersih, terang, bokeh dan pokonya baguus banget. Coba deh stalking ig nya~
Survey saya di Akhmad maxi cuma sampai tanya2 paket wedding di WA saja. Karena kami lebih prefer di Ampictures.

4. Creativa
Nah, ini juga sering nih menangani wedding. Hasil fotonya oke, mirip2 akhmad maxi, tapi yang saya kurang suka adalah hasil cinematic videonya. Tapi itu penilaian saya yaa, mana tau menurut yg lain bagus.

Jadi ituu sih. Hasil survey saya untuk photographer.
Share:

WedPrep • Pakaian

November 2018

Pakaian Akad
Konsep pakaian akad saya adalah gaun, sedangkan bgdan teluk belanga.
Untuk bahan, kami membeli di Lizatex. Letaknya di jl. Sudirman, pas di simpang jl Hang tuah. 
Bahan disini bagus-bagus semuaa. luuuv. 

Untuk jahit, saya percayakan di Ratu taylor, jl. Pangeran hidayat. Kabarnya disini terkenal sekali untuk menangani pakaian pernikahan.
sedangkan bgdan, di Penjahit Gemar jl. Imam bonjol. kami pilih disini karena cocok dan sudah langganan bertahun-tahun. hahaha.


    Maaf ya, gak ada foto full body. intinya sih saya minta yang sesimpel mungkin, gak mau ribet karna     resepsi pasti bakal heboh wkwk. 

    oh ya, untuk bunga kepala saya pesan di salah satu florist di Pekanbaru. saya cari IG nya tapi udah        tidak aktif lagi. 

Pakaian Resepsi
Konsep pakaian resepsi kami nanti adalah Pakaian adat karo.

Jas untuk bgdan di tempah di tukang jahit, sedangkan kebaya saya dari Nuansa Indah.
Karena di Nuansa indah tidak menyedikan aksesoris karo, saya disarankan ke Trio florist jl Nenas, dan disini lengkap sekali menyediakan aksesoris tersebut.
     


Pakaian karo nya dibuat modern ala ala, jadi pakai selayar gitu. ini makai nya aja satu jam guys hahaha well, worth it lah yaa.. w sih syukaaa!
Share:

WedPrep • Decoration

Oktober 2018

Dikarenakan akad & resepsi dilangsungkan dalam hari dan tempat berbeda maka dekor nya pun pakai 2 vendor berbeda. Saya jelaskan satu-satu ya.

Dekorasi Resepsi
Untuk pencarian dekor saya sempat tanya ke beberapa teman lalu stalking-in ig ig vendor nya. acuan penilaian saya mulai dari apakah si vendor biasa menangani ruangan yg sebesar di hotel, bagaimana dekorasinya, dan fasilitas apa saja yang ditawarkan.

Ini diaaa, beberapa pilihan yang ada di Pekanbaru. 

nomor 1 & 2, dekorasinya lebih ke tradisional dan indonesia banget lah. Nuansa indah kental sekali dengan adat minangnya, tapi juga banyak handle resepsi dengan adat lain.

nomor 3 & 4, dekorasinya lebih ke ala ala princess dan modern. Pas stalking in ig nya, saya suka banget dengan hasilnya.

nah, untuk dekorasi saya pilih Nuansa indah. Memang tujuan awalnya kesini, jadi pas datang pun memang langsung di deal kan. Paket nuansa indah ini banyak plus plus nya, bukan hanya dekor, tapi juga memberikan fasilitas lain seperti pakaian untuk pengantin, songket untuk orang tua dan keluarga, make up pengantin dan keluarga, juga menyediakan kebaya untuk penyambut tamu nantinya.

Jadi. Bisa dibilang paket lengkap sih :))
Yang gak pengen rempong2, saya rasa fasilitas plus yang diberikan Nuansa indah ini membantu sekali.

Sedangkan untuk dekorasi Akad, sejauh ini saya belum ada survey 
Share:

WedPrep • Venue & Catering

Inshaallah, kami akan melangsungkan akad nikah di rumah saya, sedangkan resepsi di gedung, selang satu hari.

Penjelasannya saya bagi dua yaa. Akad & Resepsi

Venue & Catering Resepsi

Oktober 2018
Kami memilih mengadakan resepsi di Grand central hotel. Memilih disini karena lokasinya strategis. hahaha itu doang alasannya

Sebaiknya, booking gedung ini dilakukan 4-6 bulan sebelum hari H. Karena kemarin pas saya booking di Oktober 2017, Januari 2018 sudah full. Makanya, gedung menjadi hal yang pertama kami cari, kan gawat kalau tanggal dan semua nya oke tapi gaada gedung.

Prinsipnya sih kami gak ada survey sana survey sini. Langsung ke tempat tujuan yang diinginkan, konsultasi, lalu langsung deal.

Paket wedding yang ditawarkan disin ada 3, yaitu Romantic, Ruby, dan Royal.

Kami ambil yang romantic, dengan fasilitas sebagai berikut :
•Makanan utama (500 persons)
•2 pondokan makanan 150 pax
•1 pondokan es krim
•1 pondokan buah
•Air mineral
•Test makanan (10 persons)
•Technical metting
•menggunakan Ballroom 8 jam (listrik & AC)
•Ruang tunggu untuk keluarga
•Taman kecil di panggung
•Papan bunga
•Meja penerima tamu 2 dan buku tamu 4
•50 voucher parkir & 10 voucher parkir VIP
•Mobil pengantin & supirnya
•Keyboard & penyanyi
•1 Kamar untuk pengantin (executive 2 malam)
•2 Kamar untuk keluarga (superior 1 malam)
•Bunga & Keranjang buah di kamar pengantin
•Vanue untuk prewedding
•Pengurangan harga untuk tambahan kamar
•90 minutes traditional massage
•Candle light dinner
•Member gym untuk 6 bulan
•Gratis sarapan selama satu tahun
•Honeymoon room di Bali 3hari/2malam
•Photographer + Mini Album Cesar Photography

Dari fasilitas -fasilitas tersebut, ada beberapa nantinya yang tidak kami ambil. Enaknya, fasilitas itu bisa dialihkan ke fasilitas lain seperti tambah porsi makanan atau stall.

Untuk catering udah satu paket dari hotelnya. Jadi, kami tinggal tambahin aja stall-stall makanan ringan. Ntar kalau udah di survey, akan saya ceritakan & rekomendasikan disini.

Vanue & Catering Akad

Belum ada survey hehe

Share:

Wedding Preparation in Pekanbaru • Persiapan Pernikahan Pekanbaru

Assalamualaikum,

Ingin mengabarkan kabar bahagia tapi bingung mulai dari mana hahaha.
Eh, tapi judulnya mungkin sudah mewakili :)

Singkatnya persiapan pernikahan saya dengan bgdan dimulai sejak 4 bulan sebelum hari H, yg inshaAllah akan dilaksanakan pada Februari 2018.
dan sejauh ini saya menikmati sekali setiap rempongnya, ribetnya, bingungnya, lelahnya, dan serunya persiapan pernikahan kami.

So. Sebelum cerita lebih banyak, I wanna say big thank you to bgdan yang selalu ada mendukung dan membantu walau jauh disana. eaaak.

Nah, dari hasil diskusi dengan mbah google, inilah kira-kira list yang akan kami persiapkan untuk hari H. Silakan dibaca dengan membuka link pada setiap nomor.


Selamat membaca setiap progress pernikahan kami dalam blog ini.
Doakan semoga dilancarkan sampai hari H dan seterusnya.

Wassalam,
Ica & Dani.
Share:

Saya berhenti

Saya berhenti.
Saya baru saja mengalami peristiwa (agak) besar dalam hidup. I'm not sure where to begin, but let me try to explain.

Saat lagi bahagia-bahagianya mengajar, saya dihadapkan dengan sesuatu yang sebenarnya hanya sederhana, tetapi sungguh menguji prinsip saya.

-Jumat, 27 Oktober 2017-
Pagi itu di sekolah sedang ada perayaan agama (yg bukan agama saya). Sebagai wali kelas, saya diminta untuk mendampingi anak, mengingat anak SD lasak-lasak tho. Mendampingi disini artinya saya duduk dekat anak, saya berada di ruangan tempat perayaan berlangsung, yg otomatis membuat saya mendengarkan & menyaksikan langsung perayaan tersebut.

Maka sebelum acara berlangsung, saya meminta izin tidak bisa ikut mendampingi anak dan merayakan acara tersebut ke atasan saya. daaaan gempar sodara-sodaraaa.

Saya masih ingat sekali bagaimana ekspresi marahnya beliau kepada saya.
Saya masih ingat sekali bagaimana deg-degan nya saya menghadapi beliau yang suaranya cukup tinggi saat itu.
dan saya juga masih ingat sekali saat saya meninggalkan ruangan karena tetap keberatan untuk bergabung di acara tersebut.

Mungkin agak sensitif jika saya menyinggung masalah agama disini. Tapi saya rasa ini perlu.

Ayah saya bilang, banyak orang-orang takut untuk melakukan hal yang benar, dan saya sungguh berterima kasih karena ayah selalu dukung apapun keputusan saya. Yap. saya mengundurkan diri.

Share: